Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit orang mengeluhkan wajah yang terlihat lebih tua padahal usia masih tergolong muda, bahkan belum mencapai 35 tahun. Ciri wajah yang menua sebelum waktunya bisa dikenali dari kulit yang kusam, tampak lelah, dan seolah kehilangan 'sinar' alami.
Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Dikky Prawiratama, M.Sc, Sp.DVE, kondisi ini bukan sekadar akibat kelelahan, melainkan bisa menjadi pertanda bahwa vitalitas kulit mulai menurun.
Tanda-tanda wajah tampak tua sebelum waktunya kerap muncul di usia 30-an, disebabkan oleh berbagai faktor seperti gaya hidup tidak sehat dan penurunan kolagen secara alami.
"Ciri paling umum itu vitalitas wajah mulai berkurang. Misalnya, meskipun sudah tidur 8 jam, bangun tidur wajah tetap kelihatan capek. Seperti kehilangan sinar," ujar dr. Dikky saat berbincang dengan Health Liputan6.com dalam sebuah kesempatan baru-baru ini.
Wajah yang kehilangan vitalitas umumnya disebabkan oleh penurunan kolagen. Kolagen adalah protein penting yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit.
Ciri-Ciri Wajah Kehilangan Vitalitas
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen menurun secara alami, dan gaya hidup yang buruk dapat mempercepat proses ini.
"Kolagen makin lama makin habis, apalagi kalau gaya hidupnya juga tidak mendukung. Misalnya sering begadang, ngopi berlebihan, nongkrong sampai malam, semua itu mempercepat degradasi kolagen," jelas dr. Dikky.
Tak hanya kolagen, struktur wajah juga bisa mengalami perubahan ringan, seperti kulit yang mulai melorot di beberapa area. Meski belum sejelas perubahan pada usia lanjut, tanda-tanda ini bisa membuat wajah terlihat lebih lelah dan tua.
Berikut beberapa tanda wajah yang kehilangan vitalitas menurut dr. Dikky:
- Wajah tampak lelah meski sudah cukup istirahat
- Kulit terlihat kusam dan tidak bercahaya
- Area wajah tertentu mulai tampak kendur ringan
- Garis senyum dan bawah mata makin terlihat jelas
- Rona alami wajah menghilang, terlihat “flat”
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mempercepat proses penuaan dan mengganggu penampilan secara keseluruhan.
Cara Aman Mengembalikan Vitalitas Wajah
Untuk mengembalikan vitalitas wajah secara aman, dr. Dikky merekomendasikan penggunaan collagen stimulator. Berbeda dengan filler yang hasilnya instan, collagen stimulator bekerja secara bertahap dengan merangsang produksi kolagen dari dalam.
"Yang kita target itu bukan sekadar mengisi kekosongan, tapi membangkitkan kembali produksi kolagen di area yang sudah mulai lemah," kata dr. Dikky.
Tindakan ini dilakukan melalui penyuntikan di area tertentu seperti pipi. Namun, prosedur ini harus dilakukan oleh dokter yang memahami anatomi wajah dan teknik penyuntikan dengan tepat.
"Produk collagen stimulator tidak boleh masuk ke pembuluh darah. Kalau salah teknik bisa menyebabkan komplikasi serius seperti kematian jaringan," tegasnya.
Oleh karena itu, penting untuk memilih dokter yang berpengalaman dan memahami desain wajah sebelum melakukan prosedur.
Hasil Alami, Bukan Instan
Meski banyak orang menginginkan hasil instan, dr. Dikky menegaskan bahwa collagen stimulator memang dirancang agar hasilnya bertahap dan terlihat alami.
"Beda sama filler yang langsung kelihatan. Kalau collagen stimulator, hasilnya akan terlihat setelah satu atau dua bulan. Tapi efeknya bisa tahan lama dan sangat natural," katanya.
Menariknya, penyuntikan di satu area seperti pipi bisa memberikan efek domino pada bagian wajah lain. Misalnya, setelah pipi naik, garis senyum dan kantung mata juga ikut membaik, meski tidak disuntik langsung.
"Inilah seninya. Karena ketika pipi naik, otomatis bagian lain juga ikut membaik. Tapi semua ini butuh perencanaan desain wajah yang matang," ujar dr. Dikky.
Saat ini tersedia berbagai jenis collagen stimulator di pasaran. Tidak semua cocok untuk semua orang. Dr. Dikky menyarankan untuk memilih produk yang telah terbukti aman, seperti produk berbasis polimer generasi pertama yang dulu digunakan sebagai benang jahit bedah.
"Produk seperti ini aman karena sudah digunakan di tubuh manusia sejak lama. Sementara ada juga produk generasi baru yang efek stimulasinya terlalu agresif, menyebabkan pembengkakan atau granuloma," pungkasnya.
Menjawab kebutuhan tersebut, kini hadir inovasi terbaru bernama Ultracol, produk pertama di dunia berbasis PDO Microsphere Biostimulator. Produk ini dikembangkan oleh PT. Regenesis dan menggunakan bahan aktif polydioxanone (PDO), senyawa biokompatibel yang telah lama digunakan dalam dunia kedokteran.
Biostimulator adalah bahan aktif yang berfungsi untuk merangsang produksi kolagen alami di kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh menurun drastis.
"Tanpa adanya pemicu dari luar, kolagen akan sulit terbentuk kembali," ujar dr. Dikky.
Biostimulator bekerja dengan menciptakan inflamasi ringan pada kulit, mirip dengan mekanisme penyembuhan luka. Peradangan mikro ini mendorong proses regenerasi kulit, sehingga kulit menjadi lebih kencang, kenyal, dan tampak awet muda.