:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280048/original/029792100_1752207061-1.jpg)
1/7
Seorang anak perempuan Palestina mencari jalan di antara reruntuhan bangunan yang dihantam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij, Jalur Gaza tengah pada 10 Juli 2025. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280049/original/065321800_1752207063-2.jpg)
1/7
Badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus pada masalah kesehatan masyarakat internasional, World Health Organization (WHO), menyebut bahwa kasus meningitis pada anak di Gaza mengalami kenaikan. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280050/original/009617700_1752207066-3.jpg)
1/7
Perwakilan WHO di wilayah Palestina mencatat sanitasi yang buruk, akses layanan kesehatan yang terbatas, serta adanya gangguan pada program vaksinasi rutin jadi faktor penyebab kenaikan. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280051/original/030540100_1752207068-4.jpg)
1/7
WHO juga menjelaskan bahwa bakteri meningitis yang menyebar di udara dapat menular dan berbahaya bagi warga Gaza yang tinggal di tenda-tenda pengungsian. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280052/original/066941600_1752207070-5.jpg)
1/7
Diketahui, sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 2 juta orang atau hampir seluruh penduduk Gaza harus mengungsi. Hingga kini, ada lebih dari 57.000 warga Palestina tewas sejak perang antara Israel dan milisi Hamas memanas pada Oktober 2023 lalu. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280053/original/077223300_1752207072-6.jpg)
1/7
Serangan Israel yang menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza menyebabkan sejumlah krisis, termasuk kesehatan anak dan kelaparan. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut, kini, 80% wilayah Gaza telah menjadi zona militer Israel—sebuah situasi yang memaksa penduduk Gaza berpindah ke kawasan pengungsian. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280055/original/016887900_1752207075-7.jpg)
1/7
Di sisi lain, beberapa rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza berada pada kondisi yang mengkhawatirkan. Kondisi tempat tidur yang penuh dan ketersediaan antibiotik yang terbatas, membuat rumah sakit kesulitan untuk menampung korban lonjakan. (Eyad BABA/AFP)