Calon Jamaah Haji Diimbau Siapkan Kesehatan Fisik dan Mental Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

21 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Para jamaah calon haji diimbau untuk mempersiapkan kondisi fisik dan mental sebelum berangkat ke Tanah Suci. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain obat-obatan pribadi hingga olahraga ringan.

"Periksa kesehatan dan jangan lupa bawa obatnya. Kalau misalnya sudah punya penyakit, jangan lupa siapkan obat untuk di sana," jelas Anggota Tim Pemeriksaan Kesehatan Haji Kemenkes Enny Nuryanti di Jakarta, Rabu (29/4), dilansir ANTARA.

Jamaah yang memiliki penyakit yang perlu rutin minum obat seperti hipertensi dan diabetes diminta rutin mengontrol kesehatan tiap tiga hari sekali di pos kesehatan kelompok terbang agar kadar tekanan dan gula darah tetap terkontrol. 

Demikian pula dengan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki dan bersepeda yang dianjurkan dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh. 

"Aktivitas haji cukup berat, jadi sebaiknya mulai latihan aktivitas fisik ringan dari sekarang," katanya.

Dalam hal edukasi kesehatan pada jamaah calon haji, Puskes Haji Kemenkes akan memberdayakan ketua kelompok terbang (kloter) hingga pembimbing ibadah untuk menyampaikanny apada jamaah calon haji. 

"Jadi, dokter kloter atau perawat kloter bisa memberdayakan ketua kloter, pembimbing ibadah, ketua rombongan, untuk menyatukan edukasi tentang kesehatan," jelas Anggota Tim Pemeriksaan Kesehatan Haji Kemenkes Enny Nuryanti di Jakarta, Rabu (29/4), dilansir ANTARA. 

Menurut Enny, pelibatan ketua kloter hingga pembimbing ibadah dinilai krusial untuk mengingatkan jamaah perihal kondisi di Arab Saudi yang ekstrem. Suhu di Arab Saudi bisa mencapai 40 derajat lebih pada puncaknya.

Selain itu, jumlah personel di Klinik Kesehatan Haji Indonesdia (KKHI) membuat sosialisasi kesehatan harus dilakukan bersama-sama. Total jumlah petugas di KKHI pada 2025 hanya 188 orang atau menurun dari 2024 yang mencapai 306 orang.

Edukasi Kesehatan

Masalah kesehatan yang kerap ditemukan pada para calon peserta haji seperti hipertensi dan diabetes perlu diantisipasi sejak dini melalui edukasi.

"Tren tahun kemarin, tren kematian biasanya pada saat jamaah datang itu biasanya trennya pertama kali penyakit jantung penyebabnya," tutur Enny.

Di sisi lain, Kemenkes juga terus melengkapi fasilitas kesehatan baik di KKHI Makkah maupun KKHI Madinah, seperti fasilitas rontgen hingga laboratorium elektrokardiogram (EKG).

Selain itu, tim kesehatan haji juga akan membentuk pos kesehatan satelit. Jadi setiap hotel yang ditempati jamaah Indonesia disiagakan pos kesehatan satelit.

"Di situ pos kesehatan satelit inilah yang akan melayani jamaah di dalam satu hotel itu," ujar dokter yang sebelumnya menjabat Kepala KKHI Makkah dan Madinah tersebut.

Kemenkes Perketat Pemeriksaan Kesehatan Calon Jamaah Haji

Kementerian Kesehatan juga memperketat sistem pemeriksaan kesehatan para calon haji Indonesia untuk menekan angka kematian selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Hal ini merespons kekhawatiran Pemerintah Arab Saudi terhadap tingginya kematian jamaah asal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa (29/4), Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap keprihatinan Pemerintah Arab Saudi atas tingginya jumlah kematian jamaah Indonesia pada musim haji tahun 2022 dan 2023 yang menurut data mencapai lebih dari 700 orang.

"Menteri Kesehatan Arab Saudi menyampaikan langsung ke saya bahwa tingginya angka kematian jamaah kita menjadi perhatian. Hal ini bisa berdampak pada pengetatan aturan masuk dan kenaikan premi asuransi haji," kata Budi.

Pemeriksaan Kesehatan Lebih Awal Cegah Angka Kematian Jamaah Meningkat

Pada sistem kesehatan haji tahun 2025, Kemenkes melakukan pemeriksaan kesehatan lebih awal, sebelum jamaah dinyatakan berhak berangkat.

"Kalau sebelumnya calon jamaah sudah merasa pasti berangkat baru diperiksa, sekarang kita ubah. Pemeriksaan dilakukan di awal agar bila tidak memenuhi syarat kesehatan, tidak sampai sakit hati karena batal berangkat di detik terakhir," katanya.

Langkah tersebut, kata Menkes, efektif menurunkan kasus penyakit berat pada jamaah haji serta mendapat apresiasi dari otoritas Arab Saudi. Terbbukti, angka kematian jamaah haji berhasil ditekan hingga 75 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |