Liputan6.com, Jakarta - Setiap pagi, aroma kopi hangat dari mesin kopi di sudut pantry kantor seakan jadi tanda dimulainya aktivitas.
Suara mesin menyeduh, gelas-gelas yang berdenting ringan, hingga obrolan santai di antara rekan kerja, semuanya menjadi bagian dari ritual pagi yang tak tergantikan.
Namun, siapa sangka, secangkir kopi dari mesin kantor yang tampak biasa itu ternyata menyimpan risiko tersembunyi bagi kesehatan, terutama kolesterol.
Sebuah penelitian terbaru yang dirilis pada awal 2025 oleh ilmuwan dari Universitas Uppsala, Swedia, mengungkap fakta mengejutkan: sebagian besar mesin kopi di kantor menghasilkan kopi yang mengandung zat peningkat kolesterol.
Temuan ini menjadi perhatian serius, mengingat kopi merupakan minuman paling banyak dikonsumsi di Inggris dan juga sangat populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Mesin Kopi di Kantor vs Penyeduh Biasa
Dalam studi tersebut, peneliti menganalisis 14 jenis mesin kopi yang biasa digunakan di tempat kerja, termasuk jenis brewing machine, espresso, dan kopi rebus.
Hasilnya menunjukkan bahwa kopi yang dihasilkan oleh mesin-mesin ini mengandung kadar tinggi senyawa diterpen, seperti cafestol dan kahweol --- dua zat yang terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
"Sebagian besar kopi yang kami analisis memiliki kandungan zat yang bisa memengaruhi kadar kolesterol, bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi secara rutin," ujar peneliti utama dari studi ini, David Iggman, seperti dikutip dari Surrey Live pada Rabu, 30 April 2025.
Yang lebih mengejutkan, jenis mesin penyeduh kopi otomatis yang paling umum digunakan di kantor ternyata menghasilkan kadar zat berbahaya paling tinggi, bahkan melampaui kopi rebus yang sebelumnya sudah diketahui berisiko.
Apa Risiko Kesehatan dari Kopi?
Penelitian ini menambahkan kekhawatiran baru bagi para pecinta kopi di kantor. Banyak dari kita tidak menyadari bahwa cara penyeduhan kopi berpengaruh besar terhadap kandungan senyawa di dalamnya.
Mesin kopi yang tidak memiliki sistem penyaringan yang memadai ternyata gagal menyaring senyawa diterpen yang terbentuk selama proses penyeduhan.
Bagi kamu yang memiliki riwayat kolesterol tinggi atau berisiko terkena penyakit jantung, kebiasaan ngopi di kantor sebaiknya mulai dievaluasi.
Terutama jika kamu biasa mengonsumsi kopi dari mesin otomatis sebanyak tiga hingga lima cangkir per hari.
Pilih Kopi yang Diseduh dengan Penyaring
Kabar baiknya, tidak semua kopi meningkatkan kolesterol. Penelitian yang sama menunjukkan bahwa kopi yang diseduh dengan metode penyaring (drip-filter) memiliki kadar cafestol dan kahweol yang jauh lebih rendah.
Artinya, bagi pencinta kopi yang tetap ingin sehat, kopi dengan sistem penyaringan yang baik adalah pilihan aman.
British Heart Foundation pun menegaskan bahwa konsumsi teh atau kopi dalam jumlah moderat --- sekitar empat hingga lima cangkir per hari --- masih dianggap aman untuk sebagian besar orang, asalkan metode penyeduhannya tepat.