Liputan6.com, Jakarta PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik) adalah kondisi endokrin yang umum memengaruhi wanita usia subur. Kondisi ini ditandai oleh berbagai gejala yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi dan metabolik. Memahami tanda-tanda PCOS pada wanita sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
PCOS bukan hanya sekadar masalah ovarium, melainkan juga penyakit metabolik yang sering disertai resistensi insulin, obesitas, hingga sindrom metabolik. Melansir dari studi Current aspects of polycystic ovary syndrome: A literature review oleh Santos et al. (2024), PCOS adalah gangguan endokrin reproduksi yang umum terjadi pada wanita usia subur dan ditandai oleh kombinasi anovulasi kronis, hiperandrogenisme, serta morfologi ovarium polikistik. Sindrom ini memengaruhi sekitar 8–13% wanita usia reproduksi di banyak populasi, menurut Journal of Endocrinology oleh Teede et al. (2023).
PCOS bukan hanya memengaruhi kesuburan, tetapi juga meningkatkan risiko jangka panjang seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Kondisi ini juga dapat berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda PCOS pada wanita sejak dini menjadi langkah krusial dalam upaya menjaga kesehatan.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang tanda-tanda PCOS pada wanita melansir dari berbagai sumber, Selasa (29/7/2025).
Mengenal PCOS Pada Wanita
PCOS adalah gangguan endokrin reproduksi yang kompleks dan multifaktorial, memadukan gangguan reproduksi, metabolik, dan hormonal. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, kombinasi genetik, resistensi insulin, ketidakseimbangan androgen, dan faktor lingkungan memainkan peran utama dalam perkembangannya.
Diagnosis dan manajemen PCOS memerlukan pendekatan personal yang berbasis bukti ilmiah. Ini termasuk perubahan gaya hidup, terapi hormonal, dan insulin sensitisasi. Langkah-langkah ini diperlukan untuk mengurangi dampak jangka panjang terhadap kesuburan, kesehatan metabolik, dan kesejahteraan mental penderitanya.
Resistensi insulin merupakan inti patofisiologi PCOS, di mana hiperinsulinemia memperparah produksi androgen di ovarium dan kelenjar adrenal. Berdasarkan Polycystic ovary syndrome – PubMed Primer (2021), kelebihan androgen ini selanjutnya menghambat pematangan folikel, menyebabkan anovulasi kronik dan hiperandrogenisme klinis seperti hirsutisme dan jerawat.
Diagnosis PCOS berdasarkan kriteria Rotterdam memerlukan setidaknya dua dari tiga kondisi: adanya hiperandrogenisme klinis atau biokimia, ovulasi tidak teratur atau anovulasi, serta ovarium polikistik (PCOM) saat USG atau AMH tinggi. Diagnosis ini dilakukan setelah pengecualian kondisi lain seperti hiperprolaktinemia, hipotiroidisme, atau tumor androgenik.
Tanda-tanda PCOS pada Wanita Muda
Pada wanita muda, tanda-tanda PCOS pada wanita sering kali muncul secara bertahap, mulai dari gangguan siklus menstruasi hingga dampak sosial-psikologis yang nyata. Deteksi dini dan pengelolaan proaktif sangat penting untuk meminimalkan risiko komplikasi serius. Berikut adalah delapan tanda utama PCOS yang perlu diwaspadai:
1. Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur atau Jarang
Salah satu indikasi utama PCOS pada remaja adalah oligomenore atau amenore—menstruasi yang tidak teratur, lebih dari 35 hari sekali, atau bahkan tidak terjadi selama beberapa bulan. Menurut Polycystic Ovary Syndrome: Pathophysiology, Presentation, and Treatment With Emphasis on Adolescent Girls oleh Feldman Witchel, Oberfield & Peña (2019), kondisi ini mencerminkan gangguan ovulasi kronis akibat ketidakseimbangan hormon androgen dan insulin, dan sering kali menjadi tanda awal sebelum diagnosis definitif PCOS ditegakkan.
2. Hiperandrogenisme Klinis: Jerawat, Hirsutisme, dan Kerontokan Rambut
Kelebihan androgen pada wanita muda dapat terwujud sebagai jerawat parah, rambut wajah/tubuh tumbuh berlebih (hirsutisme), serta pola kerontokan rambut seperti pria (androgenic alopecia). Berdasarkan ulasan dalam Polycystic Ovary Syndrome: Pathophysiology… oleh Feldman Witchel dkk. (2019), gejala ini biasanya muncul di masa remaja, bersamaan dengan gangguan siklus menstruasi, dan menjadi pendorong utama evaluasi PCOS dini.
4. Peningkatan Kondisi Psikososial
Wanita muda dengan PCOS melaporkan kualitas hidup terbatas akibat gejala fisik seperti jerawat dan obesitas serta infertilitas. Melansir Impact of polycystic ovary syndrome on quality of life of women… oleh Tabassum dkk. (2021), studi ini menemukan peningkatan tingkat stres, kecemasan, dan depresi pada penderita muda, yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan interaksi sosial jangka panjang.
5. Berat Badan Naik atau Kegemukan Sentral
Banyak wanita muda dengan PCOS mengalami kenaikan berat badan atau obesitas sentral, meskipun telah berusaha menurunkan berat badan. Menurut A review on PCOS: Its causes, symptoms … (Zeal Journals, 2024), kelebihan androgen dan resistensi insulin bekerja sinergis menghambat penurunan berat badan, sehingga penderita merasa kesulitan mengontrol nafsu makan dan metabolisme tubuh.
6. Resistensi Insulin dan Sindrom Metabolik
Resistensi insulin hadir lebih dari 50–70% pada remaja dengan PCOS, menyebabkan glukosa darah tinggi dan predisposisi terhadap sindrom metabolik. Melansir dari Polycystic Ovary Syndrome: Pathophysiology… (Feldman Witchel dkk., 2019), dampaknya meluas hingga risiko diabetes tipe 2, dislipidemia, dan hipertensi di usia muda jika tidak ditangani secara tepat.
7. Folikel Ovarium Mikro dan Kadar AMH Tinggi
Kadar Anti-Müllerian Hormone (AMH) pada wanita muda dengan PCOS bisa dua hingga tiga kali lebih tinggi dibanding wanita normal, menunjukkan banyaknya folikel kecil di ovarium. Menurut review Journal of Ovarian Research oleh Perez‑Lara dkk. (2025), meskipun USG tidak selalu digunakan untuk diagnosis remaja, AMH tinggi merupakan indikator kuat risiko PCOS yang mendasari gangguan ovulasi.
8. Perubahan Kulit: Acanthosis Nigricans dan Kulit Berminyak
Resistensi insulin dan kelebihan androgen bisa memicu kondisi kulit gelap di lipatan tubuh (acanthosis nigricans), serta kulit wajah berminyak dan jerawat yang bertahan lama. Berdasarkan Polycystic Ovary Syndrome: Pathophysiology… (Feldman Witchel dkk., 2019), gejala dermatologis ini sering kali diabaikan, padahal merupakan manifestasi yang konsisten pada PCOS usia muda.
9. Gangguan Mood dan Gangguan Makan Ringan hingga Berat
Remaja dan dewasa awal dengan PCOS lebih rentan mengalami gangguan mood, depresi, kecemasan, dan gangguan makan akibat tekanan terhadap tubuh dan citra diri. Melansir Psychological symptoms and brain activity alterations in women with… (Springer, 2024), komponen psikologis ini sering kali muncul sebelum diagnosis klinis dan memerlukan penanganan multidisipliner sejak dini.
Komplikasi PCOS pada Wanita
PCOS bukan hanya kondisi kesuburan; ia membawa komplikasi luas meliputi infertilitas, masalah metabolik, penyakit kardiovaskular, kanker endometrium, serta dampak psikososial. Setiap penderita PCOS memerlukan pendekatan holistik untuk manajemen jangka panjang. Berikut adalah delapan komplikasi utama PCOS:
1. Risiko Infertilitas dan Gangguan Kesuburan
Wanita dengan PCOS menghadapi risiko tinggi infertilitas karena anovulasi kronis dan hiperandrogenisme yang menghambat pematangan sel telur. Melansir dari Long-Term Consequences of Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): A Comprehensive Study on Health Risks and Complications oleh Rai, Gupta & Yadav (2023), studi menunjukkan lebih dari 80% penderita mengalami kesulitan hamil tanpa bantuan teknologi reproduksi. Intervensi seperti stimulasi ovulasi atau IVF sering diperlukan untuk mencapai kehamilan, menjadikan isu kesuburan sebagai komplikasi utama PCOS yang memerlukan penanganan medis profesional.
2. Gestational Diabetes dan Komplikasi Kehamilan
Wanita hamil dengan PCOS berisiko lebih tinggi mengalami gestational diabetes mellitus (GDM) dengan odds ratio mencapai 3,43 dibanding wanita tanpa PCOS, serta peningkatan risiko hipertensi kehamilan, preeklampsia, dan persalinan prematur. Menurut meta-analisis Obstetric complications in women with polycystic ovary syndrome oleh Qin et al. (2013), risiko ini memicu perlunya pengawasan kehamilan ketat dan manajemen metabolik sejak trimester awal.
3. Risiko Sindrom Metabolik & Diabetes Tipe 2
PCOS meningkatkan prevalensi insulin resistance, obesitas sentral, dan dislipidemia. Berdasarkan Long term complications of Polycystic ovary syndrome oleh Garima & Anju (2017), kondisi ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2 (hingga 35% prevalensi pada penderita PCOS seperti ditemukan di Indonesia) dan penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang. Statistik ini menunjukkan bahwa resistensi insulin terbukti lebih sering terjadi (72% vs. 25%) pada wanita PCOS dibanding kontrol tanpa PCOS.
4. Penyakit Jantung dan Hipertensi
PCOS secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, aterosklerosis, dan stroke. Menurut tinjauan Beyond fertility: polycystic ovary syndrome and long-term health (Acta Medica Philippina, 2018), risiko penyakit jantung koroner bahkan meningkat hingga dua kali lipat dibanding wanita tanpa PCOS (RR ≈2,02). Faktor penyumbang utama adalah resistensi insulin, dislipidemia, dan hipertensi yang sering hadir simultan dengan PCOS.
Kanker Endometrium
Hiperandrogenisme dan siklus menstruasi yang tidak teratur menyebabkan menumpuknya lapisan endometrium tanpa pergantian (anovulasi berkepanjangan), yang meningkatkan risiko hiperplasia endometrium dan kanker endometrium sekitar tiga kali lebih tinggi dibanding populasi umum. Melansir Long-Term Consequences of Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) oleh Rai et al. (2023).
5. Gangguan Psikologis dan Kualitas Hidup Menurun
Wanita dengan PCOS menunjukkan prevalensi depresi (28–64%) dan anxiety (34–57%) yang jauh lebih tinggi. Menurut studi Complications and challenges associated with polycystic ovary syndrome (IJWH, 2014), gejala fisik seperti jerawat, hirsutisme, serta obesitas mengganggu citra diri dan kesehatan mental. Akibatnya kualitas hidup menurun dan pendekatan manajemen PCOS sebaiknya memasukkan dukungan psikologis sejak awal.
6. Obesitas dan Apnea Tidur
Obesitas sentral yang sering menyertai PCOS secara tidak langsung menyebabkan sleep apnea akibat tekanan lemak perut terhadap saluran napas. Menurut Long-Term Health Consequences of PCOS (Cambridge, 2020), gangguan tidur ini memperparah resistensi insulin dan inflamasi sistemik, sehingga membentuk lingkaran setan komorbid metabolik yang sulit diputus tanpa intervensi gaya hidup dan medis.
7. Risiko Komplikasi Postpartum dan Psikiatrik
Wanita dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi menderita preeklampsia, eklampsia serta depresi pascapersalinan pada trimester keempat kehamilan. Berdasarkan laporan Higher incidence of postpartum complications in women with polycystic ovary syndrome (Fertility and Sterility, 2019), oleh karena itu, pengawasan medis pascapartum dan dukungan mental menjadi unsur penting dalam manajemen jangka panjang PCOS.
Kiat Agar Tidak Menderita PCOS di Usia Muda
Pencegahan dan manajemen dini sangat krusial untuk mengurangi risiko perkembangan PCOS dan komplikasinya. Intervensi gaya hidup, deteksi dini, dan dukungan interdisipliner adalah kunci. Berikut adalah delapan kiat utama:
1. Menjaga Berat Badan dan Komposisi Lemak Tubuh
Menjaga berat badan ideal dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur penting untuk mencegah PCOS. Melansir Lifestyle Management in Polycystic Ovary Syndrome (Cowan et al., 2023), diet rendah indeks glikemik, tinggi serat, dan protein tanpa lemak terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan risiko resistensi insulin—penyebab utama PCOS. Kebiasaan ini sebaiknya dimulai sejak remaja untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan hormon.
2. Rutin Olahraga Aerobik dan Latihan Resistensi
Latihan intensitas tinggi minimal 120 menit per minggu dapat menurunkan lemak tubuh dan memperbaiki fungsi metabolik. Menurut Exercise Interventions in PCOS (Stepto et al., 2020), olahraga seperti lari, bersepeda, atau angkat beban terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan memperbaiki profil lipid. Aktivitas fisik teratur sejak remaja juga mencegah gangguan hormon dan ovulasi.
3. Terapkan Pola Makan Rendah GI dan Anti-Inflamasi
Konsumsi karbohidrat kompleks, serat, omega-3, dan lemak sehat bermanfaat menekan peradangan dan resistensi insulin. Berdasarkan Role of Lifestyle, Diet, and Exercise in PCOS (Cowan et al., 2023), menghindari gula tambahan dan produk olahan tinggi lemak juga mendukung keseimbangan hormon. Diet seimbang sejak dini memperkecil risiko munculnya gejala PCOS.
4. Kelola Stres dan Tidur dengan Baik
Stres, kurang tidur, dan gangguan emosi dapat memperburuk gejala PCOS. Melansir Lifestyle Management in PCOS (Cowan et al., 2023), strategi seperti mindfulness, tidur cukup, dan dukungan psikologis membantu menjaga stabilitas hormon dan mengurangi pengaruh negatif kortisol terhadap reproduksi.
5. Kurangi Gula, Karbohidrat Sederhana, dan Makanan Olahan
Terlalu banyak konsumsi gula dan makanan olahan meningkatkan risiko resistensi insulin dan peradangan. Menurut Nutrients (2023), pola makan rendah gula dan tanpa fast food dapat menjadi langkah preventif sejak remaja, terutama bagi yang memiliki riwayat PCOS dalam keluarga.
6. Deteksi Dini Gejala Hormonal dan Reproduktif
Memantau siklus haid, jerawat hormonal, atau tanda metabolik penting untuk mencegah PCOS sejak dini. Berdasarkan Effect of Lifestyle Modifications on PCOS (2024), evaluasi kadar hormon AMH atau USG ovarium bisa membantu deteksi awal dan intervensi yang tepat melalui perubahan gaya hidup.
7. Dukung Kesehatan Usus dengan Serat dan Probiotik
Kesehatan mikrobiota usus berperan penting dalam metabolisme dan sensitivitas insulin. Menurut Cowan dkk. (2023), konsumsi probiotik dari yogurt rendah gula dan serat dari sayur membantu mencegah resistensi insulin yang kerap memicu PCOS.
8. Edukasi Diri dan Dukungan Profesional Sejak Awal
Kurangnya informasi dan motivasi menjadi hambatan bagi wanita muda dalam menjalani gaya hidup sehat. Melansir Providing Lifestyle Advice to Women with PCOS (Ee et al., 2021), edukasi mandiri, konsultasi dengan tenaga medis, serta dukungan komunitas sangat penting untuk keberhasilan perubahan gaya hidup secara menyeluruh.
Sumber:
- Current aspects of polycystic ovary syndrome: A literature review oleh Santos et al. (2024)
- Journal of Endocrinology oleh Teede et al. (2023)
- Polycystic ovary syndrome – PubMed Primer (2021)
- Journal of Ovarian Research oleh Perez-Lara et al. (2025)
- Polycystic ovary syndrome: definition, aetiology, diagnosis and treatment (2021)
- Polycystic Ovary Syndrome: Pathophysiology, Presentation, and Treatment With Emphasis on Adolescent Girls oleh Feldman Witchel, Oberfield & Peña (2019)
- Impact of polycystic ovary syndrome on quality of life of women… oleh Tabassum et al. (2021)
- A review on PCOS: Its causes, symptoms … (Zeal Journals, 2024)
- Psychological symptoms and brain activity alterations in women with… (Springer, 2024)
- Long-Term Consequences of Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): A Comprehensive Study on Health Risks and Complications oleh Rai, Gupta & Yadav (2023)
- Obstetric complications in women with polycystic ovary syndrome oleh Qin et al. (2013)
- Long term complications of Polycystic ovary syndrome oleh Garima & Anju (2017)
- Beyond fertility: polycystic ovary syndrome and long-term health (Acta Medica Philippina, 2018)
- Complications and challenges associated with polycystic ovary syndrome (IJWH, 2014)
- Long-Term Health Consequences of PCOS (Cambridge, 2020)
- Higher incidence of postpartum complications in women with polycystic ovary syndrome (Fertility and Sterility, 2019)
- Lifestyle management in polycystic ovary syndrome – beyond diet and physical activity oleh Cowan dkk. (2023)
- Exercise Interventions in Polycystic Ovary Syndrome: A Systematic … oleh Stepto dkk. (2020)
- Role of Lifestyle, Diet, and Exercise in the Management of … oleh Cowan dkk. (2023)
- Lifestyle Guidelines and Self‑Management oleh Nutrients (2023)
- Effect of Lifestyle Modifications on Polycystic Ovary Syndrome… (2024)
- Providing lifestyle advice to women with PCOS… oleh Ee dkk. (2021)
QnA Seputar tanda PCOS pada wanita
Apa tanda PCOS yang sering disalahartikan sebagai masalah kulit biasa?
Salah satu tanda PCOS yang sering dianggap masalah kulit biasa adalah jerawat hormonal yang membandel, terutama di dagu dan rahang. Banyak wanita mengira ini hanya akibat stres atau produk skincare, padahal bisa jadi sinyal adanya ketidakseimbangan hormon akibat PCOS.
Mengapa menstruasi tidak teratur bisa jadi tanda awal PCOS?
Menstruasi yang jarang atau bahkan tidak datang selama berbulan-bulan bisa menjadi tanda bahwa ovulasi tidak terjadi secara teratur. Ini merupakan ciri khas PCOS karena adanya gangguan pada pematangan sel telur di ovarium.
Apakah pertumbuhan rambut berlebih di area wajah termasuk gejala PCOS?
Ya, ini disebut hirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut tebal di area yang biasanya hanya dialami pria, seperti dagu, dada, dan perut. Ini terjadi karena peningkatan hormon androgen (hormon laki-laki) dalam tubuh wanita.
Bagaimana kenaikan berat badan yang sulit dikendalikan bisa berkaitan dengan PCOS?
Wanita dengan PCOS sering mengalami resistensi insulin, yang membuat tubuh menyimpan lemak lebih mudah, terutama di perut. Bahkan dengan pola makan normal pun, berat badan bisa naik tanpa sebab yang jelas.
Apakah PCOS bisa ditandai dengan gangguan kesuburan?
Ya, banyak wanita baru menyadari mereka memiliki PCOS ketika sulit hamil. Karena ovulasi tidak terjadi secara rutin, peluang untuk hamil jadi lebih kecil, meski menstruasi masih tampak datang setiap bulan. Jika kamu butuh versi yang lebih teknis atau ringan untuk pembaca awam, bisa aku bantu juga!

2 months ago
82
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255399/original/055565900_1750158545-woman-eats-hamburger-home.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391046/original/079057200_1761295447-04082025_-_Menkomdigi_Mengunjungi_Peluncuran_CKG_Sekolah_di_SMPK_Penabur_Gading_Serpong_-_DRA_8_copy__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390612/original/051505400_1761284873-americano.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389866/original/025478700_1761212588-ide_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390611/original/078436800_1761284866-ilustrasi_jambu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390222/original/058068800_1761268958-Mikroplastik_di_udara.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5390143/original/069222600_1761233713-dr_Jeffry.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315161/original/042895300_1755152667-pexels-martabranco-32210639.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4717453/original/031148700_1705391334-fotor-ai-20240116142033.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390130/original/074358200_1761230755-dr._Aldico_Sapardan_Sp.OT._CF..jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389981/original/065952700_1761216264-pisau_cutter.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029357/original/028443500_1732947927-ciri-ciri-menstruasi-normal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389084/original/099263900_1761187439-5_dampak_konsumsi_daging_anjing_dan_kucing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389839/original/097163000_1761212146-alga_merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5099595/original/076851300_1737187075-1737186206385_mimpi-masuk-rumah-sakit-menurut-islam.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5052992/original/046797700_1734342603-1734337934915_ciri-ciri-kurap.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5244554/original/020406100_1749193937-WhatsApp_Image_2025-06-06_at_14.06.04.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373932/original/037019400_1759834225-laark-boshoff-9T5FvfnmH_k-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388772/original/043822700_1761131547-Dr._Zicky_Yombana_Babeheer__SpN__AIFO-K__DAI_FIDN__CPS__neurolog_dari_RS_Brawijaya_Saharjo_dan_Mayapada_Kuningan.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299507/original/054605100_1753842252-c86f471a-703b-49ed-bf9f-ea0e7d99f788.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5186920/original/025624200_1744628104-young-woman-dealing-with-anxiety_23-2149521456.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3910850/original/067733000_1642755605-shutterstock_301981889.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5044835/original/038174800_1733891172-28420.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4584086/original/027924000_1695296227-markus-winkler-8DewHe66IvY-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4956640/original/002247900_1727683546-20240930-Kosmetik_Ilegal-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1691223/original/088284800_1503651425-Skyflo_Health.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3338165/original/061812500_1609473780-cassava-5578528_640.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5201092/original/036143200_1745810981-top-view-image-asian-woman-sleeping-alone-king-size-bed-white-pillows-young-girl-lying.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4175059/original/062461200_1664428869-Gedung_Sekolah_Berkonsep_Net_Zero_Carbon-HERMAN__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4658659/original/006450500_1700642830-cuka_apel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5217920/original/070951600_1747119183-0dc3babd-807f-4541-9d92-c181588c1516.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301763/original/014562800_1753954941-WhatsApp_Image_2025-07-31_at_09.32.38.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302285/original/005241800_1754019304-GxM53vCaIAEXN5H.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4206413/original/050746700_1666928397-gisel_yoga.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3342378/original/083904900_1609989832-salak-fruit-salacca-zalacca-isolated-white-surface_29402-1431.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293784/original/038970400_1753342641-WhatsApp_Image_2025-07-24_at_1.49.33_PM.jpeg)