Konsumsi Kayu Manis Bisa Bereaksi dengan Obat, Ini yang Perlu Diketahui

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kayu manis sering kali dianggap sebagai rempah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu interaksi antara kayu manis dan obat-obatan. Dalam beberapa kasus, konsumsi kayu manis dapat mengganggu efektivitas obat yang sedang dikonsumsi.

Pernyataan bahwa "jangan konsumsi rempah bersamaan dengan obat" sering kali disederhanakan. Faktanya, tidak semua rempah, termasuk kayu manis, berbahaya jika dikonsumsi bersamaan dengan obat. Namun, penting untuk memahami interaksi spesifik yang dapat terjadi antara rempah-rempah dan obat-obatan.

Baru-baru ini, penelitian dari University of Mississippi menemukan bahwa senyawa cinnamaldehyde dalam kayu manis dapat mempercepat pemecahan obat tertentu dalam tubuh. Ini berarti, dosis tinggi kayu manis bisa berpotensi mengurangi efektivitas obat yang sedang digunakan. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi kayu manis dalam jumlah besar sangat dianjurkan.

Selain itu, beberapa rempah lain juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan, dan tidak semua interaksi bersifat negatif. Misalnya, jahe dan kunyit juga memiliki sifat obat, tetapi interaksi mereka dengan obat dapat bervariasi. Mari kita bahas lebih dalam tentang senyawa kumarin dalam kayu manis dan dampaknya terhadap kesehatan.

Senyawa Kumarin dalam Kayu Manis

Kayu manis mengandung senyawa yang disebut kumarin, yang dapat mempengaruhi pembekuan darah. Kayu manis Cassia, yang sering ditemukan di supermarket, mengandung kadar kumarin yang lebih tinggi dibandingkan dengan kayu manis asli dari Sri Lanka. Konsumsi berlebihan dari kayu manis Cassia dapat berisiko, terutama bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin.

“Masalah kesehatan dapat muncul jika suplemen dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tanpa sepengetahuan penyedia layanan kesehatan atau pemberi resep obat,” kata Shabana Khan, ilmuwan utama dalam penelitian tersebut, dilansir New York Post. 

Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman tentang dosis yang tepat saat menggunakan kayu manis. Meskipun minyak kayu manis memiliki risiko interaksi yang lebih rendah, kulit kayu manis tetap perlu diperhatikan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jenis kayu manis yang digunakan. Kayu manis asli dari Sri Lanka memiliki risiko lebih rendah karena kandungan kumarinnya yang lebih sedikit. Selalu pastikan untuk memeriksa label produk sebelum mengonsumsinya.

Manfaat Kayu Manis

Kayu manis dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk pengaturan gula darah dan sifat anti-inflamasi. Ini menjadikannya bahan yang populer dalam banyak resep, baik untuk tujuan kuliner maupun kesehatan. Namun, manfaat ini tidak boleh mengesampingkan potensi risiko yang mungkin timbul dari interaksinya dengan obat.

Penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Namun, jika dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes, dosis yang tepat harus diperhatikan untuk menghindari hipoglikemia. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya fokus pada manfaat, tetapi juga pada cara aman mengonsumsinya.

“Orang yang menderita penyakit kronis — seperti hipertensi, diabetes, kanker, radang sendi, asma, obesitas, HIV, AIDS atau depresi — harus berhati-hati saat menggunakan kayu manis atau suplemen lainnya,” kata Khan. Ini menunjukkan bahwa meskipun kayu manis memiliki manfaat, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

Konsultasi Sebelum Konsumsi Suplemen

Jika Anda berencana untuk menambahkan kayu manis ke dalam pola makan Anda, konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan adalah langkah yang bijak. Mereka dapat membantu Anda memahami potensi interaksi antara kayu manis dan obat yang sedang Anda konsumsi. Ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keamanan Anda.

Suplemen tidak dimaksudkan untuk mengobati, menyembuhkan, atau meringankan penyakit. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengandalkan suplemen sebagai pengganti obat yang diresepkan. Pastikan untuk selalu berbicara dengan dokter atau apoteker sebelum memulai suplemen baru.

Dengan meningkatnya popularitas rempah-rempah dan suplemen alami, penting untuk tetap waspada. Memahami interaksi antara rempah-rempah dan obat-obatan dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan Anda. Jadi, sebelum Anda menambahkan kayu manis atau rempah lainnya ke dalam diet Anda, pastikan untuk mendapatkan informasi yang tepat dari sumber yang terpercaya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |