Liputan6.com, Jakarta Indonesia dan Zimbabwe menegaskan kembali komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama lintas sektor yang memberikan manfaat langsung bagi rakyat kedua negara. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, saat mewakili Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Guest of Honor dalam peringatan 45 tahun kemerdekaan Republik Zimbabwe yang digelar di Jakarta, Rabu (30/5).
"Adalah tanggung jawab kita bersama untuk menerjemahkan persahabatan ini ke dalam tindakan nyata yang membawa manfaat langsung bagi rakyat kita," ujar Menteri Wihaji dalam sambutannya dalam acara peringatan kemerdekaan Zimbabwe.
Acara yang berlangsung hangat ini turut dihadiri para diplomat negara-negara Afrika, Duta Besar Indonesia untuk Zimbabwe Arief Hidayat, serta mahasiswa asal Zimbabwe yang tengah menempuh pendidikan di berbagai universitas Indonesia. Suasana peringatan tersebut mencerminkan semangat solidaritas dan kerja sama global yang semakin erat.
Fondasi Baru untuk Kerja Sama Strategis
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Wihaji menyampaikan ucapan selamat dari pemerintah dan rakyat Indonesia kepada Republik Zimbabwe. Ia juga mengapresiasi peran aktif Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia, Martin Makaruru, dalam membangun jembatan diplomasi antara kedua negara.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Dubes Makaruru tahun lalu saat penyerahan surat kepercayaan disebut menjadi titik awal yang kuat untuk memperluas kerja sama strategis, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, energi, pertambangan, dan pertanian.
"Kami yakin di bawah kepemimpinan Yang Mulia Duta Besar, hubungan persahabatan dan kerja sama antara kedua negara kita akan terus berkembang dan semakin kuat," tambah Wihaji.
Pendidikan dan Investasi Jadi Sorotan
Duta Besar Makaruru menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia di sektor pendidikan. Ia menyoroti peran beasiswa pemerintah Indonesia yang telah membuka akses pendidikan tinggi bagi generasi muda Zimbabwe.
“Kami memiliki beberapa mahasiswa Zimbabwe yang belajar untuk program sarjana dan magister di berbagai universitas di seluruh Indonesia. Atas beasiswa yang ditawarkan pemerintah Republik Indonesia, kami sangat berterima kasih. Beberapa dari mereka ada di sini bersama kita malam ini,” tutur Makaruru.
Selain pendidikan, Zimbabwe juga membuka peluang luas di sektor energi dan pertambangan. Negara yang tengah mendorong industrialisasi ini diketahui memiliki 46 jenis mineral yang ditambang secara komersial—termasuk litium, komponen penting dalam pengembangan kendaraan listrik.
“Pemerintah kami fokus pada pengembangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup semua warga Zimbabwe. Visi 2030 kami menargetkan Zimbabwe menjadi negara berpendapatan menengah ke atas,” ujar Makaruru.
Mendorong Kemitraan Investasi dan Teknologi
Menteri Wihaji pun mengajak Zimbabwe untuk terus menjajaki potensi kerja sama dalam bentuk kemitraan investasi, transfer teknologi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Menurutnya, hal ini sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bersama.
“Ke depan, Indonesia siap memperkuat kolaborasi konkret dengan Zimbabwe. Tidak hanya di tingkat pemerintah, tetapi juga melalui kerja sama antar pelaku usaha, akademisi, dan komunitas,” pungkas Wihaji.
Semangat saling menghormati, solidaritas, dan keinginan untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat menjadi benang merah dalam peringatan 45 tahun kemerdekaan Zimbabwe. Momen ini menjadi bukti bahwa hubungan bilateral Indonesia-Zimbabwe bukan hanya simbolik, tetapi terus tumbuh dalam arah yang produktif dan bermakna.